It's full of smell from tobacco! YES! Ini memang museum rokok! To enter this museum you must up to 18 YO, because kids can not take cigarette (I'm not a kid and I don't like cigarette dude~ ah whatever).
Berikut ada penampakan dari luar HOS..
eh ada bule! |
Mesin cetak kuno
Kotak rokok, label dan barang-barang cetakan lain dulunya diproduksi dengan menggunakan mesin cetak tua ini, yang sampai sekarang masih dapat difungsikan. Sejak tahun 1990, barang-barang cetakan diproduksi di pabrik yang modern dan canggih di Pandaan, menggunakan mesin-mesin yang dapat menghasilkan output 40 kali kapasitas mesin ini.
Cetakan ini disusun terbalik (penjelasannya ada di buku reading 01 saya haha :v)
Macam-macam jenis cengkeh yang saya temui di sana, mereka memiliki wangi dan tekstur yang berbeda.
Sepeda tua pendiri
Kedua sepeda ini ditemukan di rumah peristirahatan pendiri Sampoerna Liem Seeng Tee di Prigen, satu jam dari Surabaya. Diyakini bahwa keduanya dalah harta milik yang berharga, sangat mungkin telah digunakan olehnya sendiri pada awal masa hidupnya.
Pendiri Liem Seeng Tee menjadi independen pada usia 11 tahun. Meninggalkan keluarga angkatnya di Bojonegoro, si anak yatim piatu bekerja di kereta api. Hidup menggelandang, ia menjajakan makana yang dibawa dengan sarungnya kepada penumpang kelas bawah dalam perjalanan antara Jakarta dan Surabaya.
Ketika tabungannya telah cukup untuk membeli sepeda bekas, ia memulai usaha baru menjajakan arang di jalanan kota Surabaya.
Begitulah yang tertulis pada keterangan di barang display museum.
tebak ini apaa~ |
saya |
2 comments:
woahhh muzium rokok. first time tau O_O
Ralat, yang ada bulenya tu bukan di HOS, itu di kantor pos kakak :D
Post a Comment